Oleh Fuad Hasan
Dalam kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan manusia dalam menjalankan segala perintah, baik yang bersumber dari Allah SWT, manusia, atau dari diri kita sendiri, adalah perlu adanya sifat ridha atau ikhlas disertai sabar.
Sabar merupakan kunci kesuksesan, sehingga Muhammad Idris al-Junaidi berkata, ''Sabar merupakan jalan yang menunjukkan kelulusan.''Sabar tidak harus menunggu tanpa gerakan (no action ). Tetapi, sabar berarti suatu sikap betah atau dapat menahan diri pada kesulitan ( musykilat ) yang dihadapinya.Kendati begitu, tidak berarti bahwa sabar itu langsung menyerah tanpa upaya melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi.
Maka, tepatnya sabar adalah sikap yang diawali dengan ikhtiar, lalu diakhiri dengan ridha dan ikhlas. Jika kesabaran dibatasi, manusia tidak akan bisa untuk membatasinya. Semakin tinggi keimanan seseorang kepada Allah SWT, maka akan lebih tinggi pula sifat sabar mereka.Rasulullah SAW bersabda, ''Barang siapa yang bersabar, maka ia diberi kekuatan sabar oleh Allah SWT. Seseorang akan diberi kebaikan oleh Allah SWT dan kelapangan hidup karena ia telah bersabar.'' (HR Bukhari Muslim).
Dengan bersabar kehidupan kita akan selalu merasa tenteram, mempunyai cita-cita besar, yang menciptakan kembalinya semangat hidup dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia.Karena itu, sabar mengandung nilai suatu identitas baik sebagai kepribadian manusia. Sabar sangat tepat bila dikontekskan dengan semangat hidup.
Lebih tepatnya lagi, sabar dalam berusaha, bukan sabar hidup dalam penderitaan, keputusasaan, bukan pula dalam kebodohan. Namun, konteks sabar yang sesungguhnya adalah sabar dalam rangka belajar dengan sungguh-sungguh, sabar dalam berusaha (ikhtiar), sabar dalam melaksanakan tugas.
Jika kita telah terbiasa bersifat sabar, Allah SWT akan selalu menyertai dalam setiap gerak langkah kita, bahkan setiap embusan napas kita. Allah SWT berfirman ''Sesungguhnya Allah selalu menyertai arang-orang yang sabar.'' (QS Albaqarah [2]: 156). Sifat ini mampu menciptakan manusia selalu merasa dekat dengan Tuhannya. Oleh karenanya, segala perasaan atau perbuatan yang ada pada diri kita, senantiasa diawasi oleh Allah SWT.
Maka kesungguhan, etos kerja, semangat hidup, mengumpulkan harta untuk bersedekah, akan terasa ringan karena setiap gerak langkahnya selalu dilihat dan diridhai Allah SWT.
Kamis, 04 Juni 2009
Bersabar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar