Oleh Lukman Solihin
Dalam kondisi kesusahan, di manakah sebetulnya letak pertolongan Allah SWT? Sebagai manusia, kita tak mampu menjawabnya secara jelas dan pasti.
Akan tetapi, Alquran telah memberikan penjelasan mengenai hal ini bahwa Allah SWT akan senantiasa menolong hamba-Nya. Dalam surat Albaqarah [2] ayat 214, Allah SWT berfirman, ''Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.''
Sebuah konsep dikemukakan oleh Prof Yohanes Surya untuk menjelaskan keberhasilan manusia melampaui cobaan hidup, yaitu mestakung, akronim dari semesta mendukung.
Melalui konsep yang diadopsi dari ilmu fisika ini, Yohanes Surya ingin menjelaskan bahwa dalam setiap kondisi kritis, seorang insan mampu melampaui cobaan hidup yang mungkin tidak dapat dilalui dalam kondisi normal.
Dalam kondisi kritis; sikap, mental, dan tindakan manusia kerap kali ditekan untuk mencapai batas maksimal. Di sinilah dorongan insani, alam, serta lingkungan sosial seolah-olah saling terkait untuk membantu memantapkan keberhasilan yang ingin diraih tersebut.
Islam sebetulnya telah mengajarkan kita untuk mampu menghadapi cobaan hidup dengan senantiasa bersabar, berdoa, dan berusaha. Melalui tiga hal itulah sebetulnya mestakung itu muncul, yaitu pertolongan dari Allah SWT.
Dalam menjalani cobaan, selain sifat sabar, doa dan berusaha adalah sisi lain yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Dalam doa, terdapat sikap penyerahan diri, mengakui kelemahan kita sebagai individu, serta berharap pertolongan besar dari Allah SWT.
Secara tersirat, Allah SWT telah memberikan jaminan. Jaminan itu bahwa mereka yang memohon pertolongan kepada-Nya niscaya akan dikabulkan, seperti digambarkan dalam QS Arra'du [13] ayat 31.
Selain berdoa, manusia juga wajib untuk berusaha. Sebab, Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka melakukan perubahan terhadap keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Ini seperti yang ditegaskan Allah SWT dalam QS Arra'du [13] ayat 11.
Di sinilah, kita bisa melihat bahwa mestakung atau pertolongan Allah SWT itu tidak akan muncul secara tiba-tiba. Berdoa tidak hanya mengandung sikap penyerahan diri yang sempit, yang berarti tanpa daya dan upaya.
Dengan berdoa, seorang insan sebetulnya sedang memanjangkan harapan, menghidupkan motivasi dan kepercayaan diri, serta memantapkan niat untuk menjalani kehidupan. Sebab, di dalam doa dan usaha terkandung janji pertolongan Allah SWT.
Kamis, 11 Juni 2009
Mestakung dan Pertolongan Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar