Senin, 08 Juni 2009

Berbuat Baik dan Terbaik

Oleh A Ilyas Ismail

Islam memiliki doktrin yang menyuruh kita agar berbuat baik dan terbaik, yakni ihsan. Kata 'ihsan' berakar dari kata ahsana, yuhsinu, ihsan , yang secara bahasa bermakna kebaikan yang diperoleh melalui ilmu dan amal.

Dalam konteks ini, Umar ibn al-Khathab pernah berkata, '' Al-Nas abna'u ma yuhsinun ,'' manusia adalah anak dari kebaikan yang dilakukan. Maksudnya, kita dinamakan manusia manakala kita mengerti kebaikan dan melakukannya dalam kehidupan.

Manusia harus berbuat baik dan terbaik setidak-tidaknya karena tiga alasan. Pertama, manusia adalah makhluk terbaik (QS Attiin [95]: 4) dan tertinggi dalam arti dilebihkan atas makhluk-makhluk yang lain (QS Al-Isra [17]: 70).

Kedua, manusia diperintahkan agar berbuat baik sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepada mereka (QS Alqashash [28]: 77). Ketiga, manusia disuruh berlomba-lomba dalam kebaikan ( fastabiq al-khirat ) dan menciptakan kompetisi untuk memastikan siapa yang terbaik di antara mereka. ''Dialah Allah, Tuhan yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.''(QS Almulk [67]:2).

Ihsan sebagai doktrin yang mengharuskan kita agar berbuat baik dan terbaik sejatinya mencakup tiga dimensi. Pertama, ihsan kepada Tuhan (vertikal). Ihsan dalam arti ini diwujudkan dengan melakukan ibadah kepada Allah SWT sebaik mungkin dan sesuai perintah Nabi, ''Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Sekiranya kamu tidak dapat melihat-Nya, sadarilah bahwa Allah pasti melihatmu.'' (HR Muslim).

Kedua, ihsan kepada sesama manusia (horizontal). Ihsan dalam arti ini, menurut pakar tafsir al-Ishfahani, bermakna al-in'am `ala al-ghair , yaitu berbagi kenikmatan atau kebaikan kepada orang lain mulai dari menyambung tali persaudaraan, silaturahim, memberikan maaf, hingga memperbanyak donasi (sedekah).

Ketiga, ihsan kepada diri sendiri (profesional). Hal ini mengharuskan kita untuk bekerja secara profesional dalam arti bekerja sebaik mungkin dan dengan kualitas tertinggi serta menghindarkan diri dari kebiasaan buruk, yaitu bekerja asal jadi atau sekenanya.

Adapun kinerja (performa) dengan kualitas ihsan itu dapat diupayakan melalui lima syarat, yaitu keyakinan ( belief ), pengetahuan ( knowledge ), keterampilan ( skill ), disiplin, dan amanah ( trust ).

Allah SWT sangat menghargai orang-orang yang mampu berbuat ihsan ( muhsinin ). Tidak kurang dari 15 kali dalam Alquran, Allah SWT menyatakan cinta-Nya kepada mereka. Semoga kita bisa berbuat baik dan terbaik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar