Rabu, 10 Juni 2009

Momentum Spiritual

Oleh Nawawi Efendi

Seluruh ibadah berupa shalat, puasa, zakat, dan haji yang telah Allah SWT tentukan waktu-waktu pelaksanaannya adalah momentum spiritual yang seharusnya dimaksimalkan seorang Muslim.

''Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam'.'' (QS Al-An'am [6]: 162). Namun, untuk mengingat Allah SWT, seorang Muslim tidak perlu menunggu waktu-waktu tertentu itu. Karena pada hakikatnya, seluruh waktu yang telah Allah SWT karuniakan dalam hidup ini adalah momentum spesial.

Seorang Muslim mengekspresikan pengabdian kepada-Nya, sesuai profesi dan bidang pekerjaan yang dikuasai. Apa pun profesinya, kita bisa menjadikan profesi itu sebagai sarana beribadah dan menjalankan tugas sebagai khalifah Allah SWT.


Tentunya, harus dilandasi keikhlasan dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar semua waktu yang dilalui menjadi momentum spiritual untuk mengabdi kepada-Nya.

''Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.'' (QS Al-Ashr [103]: 1-3).

Iman akan menjadikan seseorang semakin sadar tentang tujuan utama dari segala aktivitasnya. Amal saleh akan membentenginya dari perbuatan sia-sia dan maksiat. Nasihat pada kebenaran dan kesabaran akan meneguhkan diri, sehingga tidak mudah putus asa ketika usahanya gagal.

Tidak sepatutnya seorang Muslim menyia-nyiakan waktunya. Karena sedetik saja dalam hidup ini, kalau digunakan untuk berzikir, akan menjadi modal utama untuk keselamatan di akhirat kelak.

Sebaliknya, waktu-waktu yang tidak diisi dengan mengingat Allah SWT, dapat menjadi kerugian besar bagi seseorang ketika saat berada di akhirat kelak. Ia akan berandai-andai untuk kembali lagi ke dunia untuk beribadah kepada Allah SWT dengan penuh kesungguhan.

Sebagaimana firman Allah SWT, ''Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan'.

Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.'' (QS Faathir [35]: 37).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar