Selasa, 16 Juni 2009

Negara dan Iman

Oleh Saripudin

Ingar-bingar kampanye capres-cawapres dalam pekan-pekan ini tidak terlepas dari upaya saling menebar harapan ke arah yang lebih baik, apa pun format kampanyenya. Intinya, para kandidat menjanjikan perubahan dan akan menjadikan wajah Indonesia lebih baik di masa depan.

Satu hal yang pasti bagi kaum Muslim adalah bagaimana hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus jauh lebih baik dari hari ini. Tentu saja ini mencakup seluruh dimensi dan semua aspek dalam kehidupan kita.

Allah SWT telah menurunkan dienul Islam ini secara lengkap dan sempurna yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Allah Mahatahu terhadap apa yang menjadi hajat ataupun kebutuhan hidup manusia, dan untuk itulah, Dia telah memberikan atau menyediakan apa saja yang menjadi kebutuhan manusia dan makhluk lainnya.''... dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri''. (QS An-Nahl [16]: 89).

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam adalah sebuah sistem integral holistik, komprehensif, yang mengatur tentang hidup dan kehidupan. Sebuah sistem yang menghendaki adanya harmonisasi dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Negara bisa menjadi sarana implementasi efektif upaya ke arah lebih baik, lebih sejahtera, lebih bahagia, baik dalam dimensi duniawi maupun ukhrawi. Tapi, syaratnya, negara perlu dikelola dengan sistem yang baik dan dijalankan oleh pribadi-pribadi yang baik pula.

Setiap energi positif yang terpancar dari pribadi-pribadi yang saleh ini akan berpengaruh positif pula bagi kehidupan banyak orang. Orang yang saleh pastilah orang yang beriman, karena iman merupakan energi yang dahsyat untuk mendorong manusia untuk selalu berada di jalan yang lurus, jujur, bersih, amanah, dan disiplin.

Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia, supaya kamu menetapkan dengan adil. Sungguh, Allah memberi pengajaran yang sebaik-baik kepadamu.'' (QS an-Nisaa [4]: 58).

Dr Yusuf Qaradhawy menjelaskan dua peran dan fungsi negara. Pertama, memelihara keimanan rakyatnya dengan menekan bahkan menghilangkan hambatan-hambatan (utamanya dari sisi ekonomi) yang dapat mengganggu hubungan mereka dengan Allah SWT. Adapun kedua, membina keimanan rakyat agar kualitas hubungan dengan Allah SWT dapat terus meningkat.

Jika kedua peran dan fungsi negara ini dapat dilakukan, maka dipastikan kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan jauh lebih baik. Dengan iman dan takwa yang berkualitas, negara akan makmur sejahtera. ''Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.'' (QS al-A'raaf [7]: 96).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar